Dalam praktiknya, pencatatan transaksi bisnis tersebut tidak langsung dicatat dalam buku besar, tetapi harus dicatat dalam jurnal (journalizing) dahulu agar tidak menimbulkan kesalahan pada pencatatan atau siklus akuntansi berikutnya.
Dengan demikian, jurnal adalah salah satu proses pencatatan dalam akuntansi yang menjadi penghubung antara transaksi bisnis dengan buku besar. Jurnal disebut juga sebagai book of original entry karena merupakan catatan pertama yang dilakukan setelah terjadinya transaksi.
Dalam akuntansi, jurnal adalah alat yang dipakai untuk mencatat transaksi bisnis yang dilakukan secara kronologis dengan menunjukan akun/perkiraaan yang di-debet dan kredit beserta jumlahnya.
Jurnal akan mencatat transaksi tersebut dan menentukan lawan transaksi tersebut agar terjadi keseimbangan, misalnya jika terjadi penjualan secara tunai, maka Kas akan di-debet dan Penjualan akan di-kredit. Intinya, jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit.
Seperti yang sudah dibahas di bab sebelumnya, pencatatan transaksi dalam jurnal mengikuti kaidah debit dan kredit seperti tabel berikut.
Akun
|
Kenaikan (+)
|
Penurunan (-)
|
Aktiva
|
Debit
|
Kredit
|
Kewajiban
|
Kredit
|
Debit
|
Ekuitas (modal) pemilik
|
Kredit
|
Debit
|
Pendapatan
|
Kredit
|
|
Biaya
|
Debit
|
Kredit
|
Contoh :
⇒ Transaksi tanggal 1 : Disetor modal tunai sebesar Rp. 10 juta untuk menambah kas perusahaan.
⇒ Transaksi tanggal 2 : Dibeli tunai peralatan toko sebesar Rp. 1 juta.
Transaksi tanggal 1 akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
( D ) Kas di Tangan Rp. 10.000.000
( K ) Modal Pemilik Rp. 10.000.000
Transaksi tanggal 2 akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
( D ) Peralatan Toko Rp. 1.000.000
( K ) Kas di Tangan Rp. 1.000.000
Kedua transaksi akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
Sebagaimana kaidah debit dan kredit, aktiva (Kas di Tangan) yang bertambah pada tanggal 1 akan berada di sisi Debit dan ekuitas (modal) pemilik yang bertambah akan berada di sisi Kredit, dst.
⇒ Transaksi tanggal 1 : Disetor modal tunai sebesar Rp. 10 juta untuk menambah kas perusahaan.
⇒ Transaksi tanggal 2 : Dibeli tunai peralatan toko sebesar Rp. 1 juta.
Transaksi tanggal 1 akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
( D ) Kas di Tangan Rp. 10.000.000
( K ) Modal Pemilik Rp. 10.000.000
Transaksi tanggal 2 akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
( D ) Peralatan Toko Rp. 1.000.000
( K ) Kas di Tangan Rp. 1.000.000
Kedua transaksi akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
NO
AKUN
|
NAMA AKUN
|
DEBET
|
NO AKUN
|
NAMA AKUN
|
KREDIT
|
1111
|
Kas di Tangan
|
10.000.000
|
3001
|
Modal
Pemilik
|
10.000.000
|
1312
|
Perlatan Toko
|
1.000.000
|
1111
|
Kas di Tangan
|
1.000.000
|
Sebagaimana kaidah debit dan kredit, aktiva (Kas di Tangan) yang bertambah pada tanggal 1 akan berada di sisi Debit dan ekuitas (modal) pemilik yang bertambah akan berada di sisi Kredit, dst.
ReplyDeleteSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)